National Symposium on Cosmetics: Shaping the Future of Cosmetic’s Potentials & Regulatory Framework

National Symposium on Cosmetics: Shaping the Future of Cosmetic’s Potentials & Regulatory Framework

National Symposium on Cosmetics: Shaping the Future of Cosmetic’s Potentials & Regulatory Framework

Pada tanggal 7-8 Agustus 2017, Sekolah Farmasi ITB mengadakan National Symposium on Cosmetics dengan mengusung tema “Shaping the Future of Cosmetic’s Potentials & Regulatory Framework“. Simposium kosmetik ini diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan peringatan 70 tahun Sekolah Farmasi ITB.

Acara yang diketuai oleh Dr. Sasanti Tarini Darijanto ini dihadiri oleh 102 peserta dengan latar belakang yang beragam, mulai dari kalangan akademik, pemerintahan, industri besar, hingga ke industri kecil dan menengah. Adapun topik simposium ini meliputi kosmetik herbal, regulasi dan keamanan kosmetik, penelitian molekuler dalam pengembangan kosmetik, bahan kosmetik halal, bahan dan teknologi baru dalam pengembangan kosmetik.

Pembicara yang dihadirkan juga berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, dan memenuhi hampir semua aspek yang berkaitan dengan industri kosmetik, yaitu dari segi sains dan formulasi, evaluasi, regulasi, jaminan halal, hingga ke pemasaran produk kosmetik. Adapun pembicara pada simposium kosmetik ini adalah Drs. Ondri Dwi Sampurno, M.Si., Apt. (Badan Pengawas Obat dan Makanan), Dra. Mayagustina Andarini, M.Sc., Apt. (Badan Pengawas Obat dan Makanan), Manami Toriyama, Ph.D. (Osaka University), Prof. Dr. Slamet Ibrahim Surantaatmadja (Sekolah Farmasi ITB), Dr. Suprijanto (Teknik Fisika ITB), Dra. Nuning S. Barwa, MBA. Apt. (Martha Tilaar), Ted Xing, Ph.D. (L’Oreal), Dra. Dewi Rijah Sari, M.Si. Apt. (L’Oreal), Dr. Sasanti Tarini Darijanto (ITB), Dra. Nurhayati Subakat, Apt. (Wardah), dan Nadya Saib, S.Si. Apt. (Wangsa Jelita).

Simposium kosmetik ini merupakan salah satu upaya Sekolah Farmasi ITB untuk berbagi informasi mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian terkini dalam bidang kosmetik, sekaligus menjalin dan memperkuat jaringan antara peneliti, baik dalam negeri dan internasional, industri kosmetik, unit usaha kecil menengah serta badan regulasi kosmetik. Kemajuan bidang kosmetik yang sangat pesat saat ini menuntut teknologi formulasi dan metode analisis yang tepat, riset berbasis molekular serta regulasi yang sesuai. Bahan dasar kosmetik baik berupa bahan sintetik maupun bahan alam juga terus dikembangkan dengan sistem penghantaran baru. Kosmetik herbal dan tradisional Indonesia telah banyak berkontribusi terhadap pengembangan industri kosmetik lokal. Kesadaran dan kebutuhan akan kosmetik berbahan halal juga sangat meningkat akhir-akhir ini. Pasar bebas yang melibatkan Komunitas Ekonomi ASEAN akan membuka pintu bagi pengembangan, promosi dan pemasaran produk-produk kosmetik di berbagai negara, termasuk negara-negara mayoritas muslim atau Timur Tengah.