Peringatan 93 Tahun PTTI: Kembangkan Ipteks, Junjung Kedaulatan Indonesia

Peringatan 93 Tahun PTTI: Kembangkan Ipteks, Junjung Kedaulatan Indonesia

BANDUNG, itb.ac.id – Sidang Terbuka peringatan 93 tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia (PTTI) berlangsung pada hari Rabu (03/07/13). Sidang terbuka ini digelar di Aula Barat ITB dimulai pada pukul 09.00 pagi. Acara ini dihadiri oleh Rektor ITB, Prof Akhmaloka Ph.D., anggota senat akademik, Advisory Board, Majelis Guru Besar, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Ir. Galaila Karen Agustiawan selaku pemberi orasi ilmiah, serta penerima penghargaan Ganesa dan tamu-tamu lainnya serta mahasiswa.

Sidang dibuka dengan sambutan Rektor ITB, Prof. Akhmaloka, Ph.D., dilanjutkan dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina, Ir. Galaila Karen Agustiawan bertajuk “Menuju Energi Masa Depan, Energi Hijau Pertamina untuk Indonesia”. Pada kesempatan ini juga, ITB memberikan sejumlah penghargaan  kepada empat belas orang dan delapan institusi diluar ITB. Penghargaan Ganesa ini diberikan kepada individu yang telah menunjukkan jasa dan prestasi dalam pengembangan Ipteks, serta institusi-institusi yang telah berjasa dan banyak bekerjasama dengan ITB di berbagai bidang.

Penghargaan Ganesa merupakan penghargaan yang diusulkan oleh dekan-dekan sekolah/fakultas maupun pimpinan ITB lainnya. Ada beberapa kategori penghargaan yang diberikan, yaitu: Ganesa Praja Manggala Bakti Adiutama, Ganesa Wirya Jasa Adiutama, Ganesa Widya Jasa Adiutama, Ganesa Widya Jasa Utama, dan Ganesa Wirya Jasa Utama. Penghargaan Ganesa Praja Manggala Bakti Adiutama diberikan kepada Dr. Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo. Penghargaan Ganesa Wirya Jasa Adiutama diberikan kepada Dr. dr. Bunyamin Setiawan dan Dra. Maura Linda Sitanggang, Ph.D., untuk kategori perorangan dan untuk kategori instansi mencakup Harian Umum Pikiran Rakyat, Asahi Glass Foundation, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk., PT Pertamina (Persero), PT Biofarma (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk., PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., serta Yayasan Supersemar. Adapun penghargaan Widya Jasa Adiutama diberikan kepada Ir. Achmad Noe’man, IAI dam Dr. (HC) Indra Abidin. Penghargaan Widya Jasa Utama diberikan kepada Drs. Jim Supangkat sedangkan penghargaan Wirya Jasa Utama diberikan kepada Dra. Nurhayati Subakat, Apt, Ir. Alwiansyah Lubis, Ir. Arief Yahya, M.Sc, Ir. Irfan Setiaputra, Ir. Nur Pamudji, M.Sc, Ir. A.T. Suharya, Naning, S. A. Adiwoso, serta Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto, Dipl. Ing.

Kembangkan Ipteks Indonesia, Hilangkan Ketergantungan Ipteks Impor

Dalam sambutannya, Akhmaloka menjelaskan mengenai pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Ipteks) dalam pengembangan kemajuan suatu bangsa. Penguasaan Ipteks merupakan salah satu penggerak  maupun alat ukur standar kemajuan suatu bangsa. Tingkat penguasaan Ipteks di Indonesia sendiri, menurut Akhmaloka, sudah banyak mengalami kemajuan. Akan tetapi pembangunan di Indonesia masih belum sepenuhnya dipicu oleh Ipteks Indonesia dan masih sangat bergantung pada kemajuan Ipteks asing. Oleh karena itu, kemajuan Ipteks di Indonesia harus lebih ditingkatkan dan didukung lagi, baik oleh pemerintah maupun pasar secara bersamaan.

“Kebergantungan Ipteks pada pihak-pihak asing mana pun akan mengancam keberlanjutan pembangunan Indonesia. Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kebergantungan ini merupakan tantangan yang harus dijawab untuk mewujudkan kemajuan bangsa yang berkelanjutan dan berkedaulatan. Hal ini merupakan pekerjaan rumah segenap pelaku pendidikan teknik di Indonesia,” kata Akhmaloka.

sumber:  http://www.itb.ac.id/news/3966.xhtml