Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Lulusan Program Profesi Apoteker Sekolah Farmasi ITB Semester I 2010/2011

Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Lulusan Program Profesi Apoteker Sekolah Farmasi ITB Semester I 2010/2011

Program Profesi Apoteker Sekolah Farmasi ITB pada hari Rabu, 11 Mei 2011 bertempat di Aula timur ITB telah melantik 33 orang Apoteker baru semester I 2010/2011 yang berhasil lulus pada Ujian Apoteker (ujian pustaka, ujian laboratorium dan ujian lisan, dilaksanakan pada tanggal 29 Maret s/d 29 April 2011) dan 1 orang Apoteker Baru yang lulus pada semester sebelumnya. Lulusan terbaik Program Profesi Apoteker SF ITB diraih oleh Sdri. Clara Sagita dan diberikan penghargaan dari Dexa Medica dan peraih nilai ujian Apoteker tertinggi pada Semester II 2009/2010 ini adalah Sdr. Raymond Alfonso Martono meraih penghargaan Wardah Award.

Yang berkenan hadir pada acara pelantikan ini Rektor ITB : Prof. Dr. Akhmaloka, Kepala Biro Umum Badan POM Republik Indonesia Dra Dewi Pratwitasari, M.Kes, Apt , Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan: Dra. Sri Indrawaty, Apt., M.Kes, Sekjen BP IAI Drs. Nurul Farah Edi Fariang dan civitas akademika Sekolah Farmasi ITB.

Dalam sambutannya ketua IAI Pusat menyampaikan bahwa apoteker di sektor pelayanan pada saat ini belum optimal. Informasi yang didapat konsumen belum memadai karena sebagian besar apoteker tidak memberikan pelayanan langsung di apotek, sedangkan obat-obat bebas yang beredar sangat banyak sekali. Disinilah tugas dari seorang apoteker untuk menjadi pelindung bagi konsumen dalam penggunaan obat. Untuk saat ini pelayanan kepada masyarakat harus menjadi prioritas. Dalam menjalankan praktek kefarmasian perlu kompetisi yang memadai, untuk itu seorang apoteker harus menambah ilmu dari waktu ke waktu, IAI akan menjadi wadah untuk itu dengan menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan.

Dalam sambutannya Rektor ITB berpesan beberapa hal kepada Apoteker yang baru dilantik untuk terus menimba ilmi setinggi-tingginya agar dapat ikut membangun bangsa, menghimbau tidak hanya memikirkan produktivitas dan ekspoitasi teknologi tapi juga ikut memikirkan aspek lingkungan hidup dan meningkatkan interaksi dengan masyarakat.

Sambutan dari Kepala Badan POM RI menyampaikan bahwa sebagai professional penyedia jasa, apoteker mempunyai kesempatan yang sama untuk berkiprah dinegara Asia. Ini suatu tantangan bagi apoteker untuk selalu menimba ilmu dan mengasah kompetisi sehingga tidak kalah dengan apoteker di negara lain. Banyak peluang bisa dimanfaatkan sebagai seorang apoteker tidak hanya membuat obat saja, tetapi banyak area lain, seperti pemanfaatan tanaman sebagai obat herbal, bidang kosmetika, distribusi, riset, dan pelayanan kepada masyarakat. Mengajak apoteker baru untuk berkiprah lebih banyak lagi sebagai profesi yang berada di garis depan dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian.

Sambutan dari Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyampaikan bahwa Apoteker merupakan bagian dari tenaga kesehatan sehingga hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan kefarmasian merupakan tanggung jawab apoteker. Saat ini pelayanan kefarmasian di pelosok-pelosok belum dilakukan secara optimal misalnya bagian obat di puskesmas belum ditangani oleh seorang apoteker. Hal ini menjadi dilemma karena orientasi para apoteker yang memilih bekerja di kota-kota besar. Untuk itu mulai saat ini beliau menghimbau para apoteker untuk turun ke daerah-daerah terpencil agar pelayanan kepada masyarakat lebih merata untuk mewujudkan masyarakat sehat yang madani dan berkeadilan.

Selain itu, Sekolah Farmasi ITB secara khusus juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi dan Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas. Adapun penghargaan mahasiswa berprestasi Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi diraih oleh Jeffry Adiwidjaja (mahasiswa berprestasi I), Reswita Dery Gistriani (mahasiswa berprestasi II), Anil Putri (mahasiswa berprestasi III). Untuk mahasiswa terbaik Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas diraih oleh Hani Hasanah (mahasiswa berprestasi I), Larasati Arrum Kusumawardani (mahasiswa berprestasi II), Ruth Theresia (mahasiswa berprestasi III).

Selamat kepada para apoteker baru, teruslah berkiprah untuk turut membangun bangsa….