Mahasiswa Farmasi ITB Kembali Juarai Kompetisi APPS 2017

Mahasiswa Farmasi ITB Kembali Juarai Kompetisi APPS 2017

Mahasiswa Farmasi ITB Kembali Juarai Kompetisi APPS 2017

Bandung, itb.ac.id – Mahasiswa ITB kembali torehkan prestasi dalam rangkaian acara Asia Pasific Pharmaceutical Symposium (APPS) pada Jumat-Kamis (21-27/07/17) di Bangkok, Thailand. Sebelas delegasi mahasiswa farmasi ITB menghadiri serangkaian even dalam APPS 2017 dan berhasil membawa dua gelar juara sebagai delegasi ITB dari beberapa kompetisi yang diselenggarakan. Prestasi tersebut ialah Juara 1 Compounding Event oleh Andres Linardi (Sains dan Teknologi Farmasi 2014), Juara 1 Academic Game oleh Utami Hardianti, Arnold Nathaniel, Dian Arista (Farmasi Klinik dan Komunitas 2014, Samuel Gunadi (Sains dan Teknologi Farmasi 2015), Juara 1, 2, dan 3 pada Pharmacy Race diraih oleh Alvita Silvia (Sains dan Teknologi Farmasi 2014) dan Desyana Yuharsiwi (Farmasi Klinik dan Komunitas 2015), Samuel Gunadi serta Naufal Afaf (Sains dan Teknologi Farmasi 2014).

Pada APPS 2017 ini, Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF) ‘Ars Praeparandi ITB mengirimkan sepuluh delegasinya dan satu delegasi melalui Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Indonesia (ISMAFARSI). Kemudian, tiga dari delegasi HMF tersebut merupakan delegasi resmi Regional Assembly (RA) untuk menghadiri RA tersebut bersama delegasi lain dari beberapa negara di Asia Pasifik. RA tersebut bertujuan untuk membahas keberjalanan International Pharmaceutical Students Federation Asia Pasific Regional Office (IPSF APRO).

APPS 2017

Tema APPS kali ini adalah Pharmachine : Pharmacy at past, present, and future. Pada APPS 2017 dilakukan serangkaian kegiatan yaitu simposium, international night, workshop, pharmacy race, sport day dan gala night. Kompetisi yang diadakan pada APPS kali ini ialah Pharmacy Race, Poster event, Academic game, Compounding event, dan Close Door PCE. Saat Internasional night, delegasi ITB bersama delegasi-delegasi lainnya dari Indonesia mempersembahkan lagu Maumere. APPS merupakan acara tahunan mahasiswa farmasi se-Asia-Pasifik yang diselenggarakan oleh Asia Pasific Regional Office (APRO). Setiap tahunnya, lima regional yang tersebar diseluruh dunia ini pasti melakukan RA. Pada serangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan beberapa mata acara yang pasti ada selain RA, yaitu simposium, kompetisi, dan workshop.

Sesuai dengan tema yang diangkat, simposium membahas farmasi dizaman dahulu, sekarang, dan juga membahas tantangan untuk farmasi dan apa yang dapat dilakukan dimasa depan. Workshop sendiri terdiri dari berbagai macam jenis. “Workshop-nya berbagai macam, yang aku ikuti workshop obat tradisional untuk diabetes mellitus dimana masak-masak, yang dimasak adalah daun yang dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Workshop selanjutnya ialah “Bagaimana menjadi farmasis di luar negeri” , pada workshop ini kita diberikan informasi mengenai cara serta ujian yang harus dilakukan sebelum menjadi farmasis dan juga terdapat pamflet yang memuat hal tersebut,” jelas Siti Haura (Farmasi Klinik dan Komunitas 2015)

Prestasi yang diraih pada APPS 2017

Andres berhasil menjadi juara pertama kelas beginner dengan berhasil mengalahkan salah satu kompetitornya dari Bangladesh yang berada satu posisi dibawahnya. Kategori perlombaan tersebut dibagi menjadi dua tahap yaitu kelas beginner (untuk mahasiswa S-1 tahun 1-3) dan advance (umum). Sehari sebelum compounding competition, peserta daftar terlebih dahulu dan diharuskan mengikuti lokakarya mengenai teori sedian semisolida dan tablet. Keesokan harinya barulah dilakukan kompetisi dan pembuatan. “Pengerjaan dibagi kedalam dua tahap, pada jam pertama merupakan pembuatan dispensing record (dispensing record ialah catatan pembuatan obat) dan pada satu jam selanjutnya merupakan pembuatan obat dari dispensing record tersebut,” jelas Andres.

Academic game merupakan suatu kompetisi dimana tim menjawab pertanyaan dengan cepat seperti pada cerdas cermat umumnya. Pertanyaan yang diajukan berupa pertanyaan seputar kefarmasian seperti anatomi, fisiologi, kimia medis, patologi, farmakologi, farmakoterapi, dan sebagainya. Tim dari ITB berhasil menjadi juara satu mengalahkan tim dari Thailand. Sedangkan pada pharmacy race, ITB tetap menjadi juara meskipun anggota tim lawan berasal dari berbagai negara. Setiap peserta harus membuat video kampanye kesehatan dengan cara bertanya pada sepuluh orang mengenai hal yang membuat tersenyum dan tertawa serta bagaimana memanajemen stress ketika dihadapkan dengan kondisi tersebut.

“APPS merupakan tempat di mana kamu mendapat teman diseluruh Asia-Pasifik dan karena banyaknya kegiatan yang dilakukan sehingga pertemanan sangat erat. Tambah lagi, workshop dan simposium yang ada pasti menambah wawasan kita sehingga pasti mendapat pengalaman, wawasan, dan juga relasi baru,” tutup Alvita selaku Ketua Divisi International Pharmaceutical Student Federation (IPSF) Badan Pengurus HMF 2016-2017.

 

Sumber Dokumentasi : Alvita Silvia