Kunjungan Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Bandung, 30 April 2012
Sekolah Farmasi ITB pada hari Senin, 30 April 2012 telah kedatangan tamu dari Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta [F.Far UAD] yang terdiri atas 93 mahasiswa dan 3 dosen pembimbing. Rombongan tamu tiba di kampus ITB, Jalan Ganesha 10 Bandung sekitar pukul 09:40 WIB dan diterima di Gedung TVST-C [lantai 2].
Maksud kunjungan tersebut adalah untuk memperoleh share informasi dari Sekolah Farmasi ITB tentang beragai hal yang berkaitan dengan bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyaralkat, dan kemahasiswaan sebagaimana disampaikan oleh ketua rombongan Ibu Dra. Iis Wahyuningsih, M.Si, Apt. [Wakil Dekan F. Far UAD], yang didampingi oleh dosen pembimbing lain: Woro Supadmi, M.Si., Apt. dan Azis Ikhsanudin, S.Si, Apt.
Tamu rombongan diterima oleh Ketua Program Studi Magister dan Doktor Sekolah Farmasi, Dr. Elfahmi didampingi oleh Dra. Ida Widianingrum [Kepala Bagian], Moh. Ariful Rahman [Kepala Subbagian Sistem Informasi], dan Kusmiadi, ST. [Kepala Subbagian Akademik].
Ketua Program Studi Magister dan Doktor Sekolah Farmasi, mempresentasikan tentang Sekolah Farmasi ITB secara mendalam termasuk penerimaan mahasiswa baru program studi Magister Keolahragaan. Tampak seluruh yang hadir mengikuti penjelasan tersebut dengan seksama.
Pada sesi tanya – jawab, baik mahasiswa mupun dosen Universitas Ahmad Dahlan berkesempatan menyampaikan beberapa pertanyaan meliputi penyelenggaraan program TPB [Tahun Pertama Bersama], prosedur pindah program studi, prospek kerja lulusan magister keolahragaan, persyaratan lulusan untuk masuk Sekolah Farmasi, Jumlah SKS/mata kuliah yang harus diselesaikan oleh mahasiswa Program Studi STF dan FKK, Struktur Kurikulum, Kompetensi Minor, Pendirian Laboratorium Dopping Nasional, kontribusi lulusan magister keolahragaan, penjurusan mahasiswa, ujian apoteker, konseling klinik terkait dengan kemampuan komunikasi, gaung program studi FKK Sekolah Farmasi ITB di tengah masyarakat sangat luar biasa, masalah yang masih dihadapi lulusan Farmasi UAD, adalah ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan dengan pekerjaan/profesi yang diperoleh.
Seluruh pertanyaan tersebut direspon serta dijelaskan oleh Dr. Elfahmi cukup mendetail sehingga para tamu memperoleh informasi yang mereka perlukan, sementara itu anggota HMF Praeparandi, Sdr. Finsen dan Sdri. Harina, keduanya angkatan 2008 dari Program Studi FKK menyampaikan paparan tentang profesi konseling klinik di Indonesia yang masih memerlukan peningkatan kemampuan melalui berbagai cara, antara lain even lomba dan kegiatan terkait lainnya.
Sebelum acara dilanjutkan dengan berkunjung ke beberapa Laboratorium di Sekolah Farmasi, pimpinan rombongan berkesempatan menyerahakan kenang-kenangan yang diterima oleh Kepala Bagian Sekolah Farmasi ITB.