Workshop “Mata Kuliah Olahraga ITB”
Kelompok Keilmuan Olahraga Sekolah Farmasi ITB telah mengadakan Workshop “Mata Kuliah Olahraga ITB”, bertempat di ruang Edukatorium Sekolah Farmasi Lantai 4 ITB. Workshop tersebut di latar belakangi penyesuaian kurikulum dan cara ajar MKOR dengan lingkungan belajar yang baru, terlebih kurikulum MKOR biasanya selalu melakukan evaluasi secara menyeluruh setiap lima tahun, dan tahun ini telah memasuki tahun ke lima. Tujuan evaluasi per lima tahun ini supaya kurikulum yang disiapkan dapat diterima dan sesuai dengan karakteristik kurikulum ITB.
Acara tersebut diselenggaran pada tanggal 9 Mei 2018, di mulai sejak pukul 07.00 hingga 13.00. Dihadiri oleh 44 tamu undangan, yang terdiri dari guru olahraga SMA, pemerhati olahraga ITB, pihak LTPB, dosen mata kuliah umum ITB, dosen Luar Biasa MKOR ITB, dosen dan seluruh asisten akademik di lingkungan Sekolah Farmasi ITB. Acara diawali dengan sambutan ketua pelaksana dan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, acara berlangsung hikmat. Sebelum memasuki acara inti, seluruh pantia, tamu dan para peserta melakukan foto bersama.
Inti acara dimulai, diskusi dirangkai secara panel. Diawali dengan materi dari ketua LTPB ITB yang melatar belakangi dan menjelaskan tujuan Tahap Persiapan Bersama di lingkungan ITB terjadi. Setelah itu, dilanjut oleh pemerhati olahraga ITB, yaitu Prof. Dr. Ir. Ichsan Setya Putra dengan inti materi manfaat olahraga terhadap perkembangan akademik. Selanjutnya diisi oleh Prof. Dr, Adang Suherman sebagai peneliti dan akademisi di bidang kurikulum olahraga menjelaskan jenis-jenis olahraga dan tujuannya. Dilanjutkan dengan paparan Dr, Yudy Hendrayana tentang model-model pembelajaran pendidikan olahraga di berbagai jenjang pendidikan. Dan yang terakhir dari Guru SMA yang diwakili oleh Drs. Japar Sidik, menjelaskan tentang sistem pendidikan dan tujuan olahraga di SMA.
Seluruh materi dari pembicara telah disampaikan, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi. Ada tiga penanya dari berbagai latar belakang, yang pertama dari guru olahraga PGII, kedua dari Dosen Sekolah Farmasi ITB, dan terkahir dari pemerhati olahraga ITB. Sayangnya, sesi tanya jawab dan diskusi hanya bisa menanpung tiga pertanyaan saja karena keterbatasan waktu. Melihat antusias peserta yang masih ingin melanjutkan sesi tersebut, diskusi dan tanya jawab berlangsung secara non-formal pada sesi santap siang bersama.
Setelah sesi tanya jawab dan disukusi selesai, disampaikanlah rumusan dan rangkuman dari hasil diskusi yang sebelumnya telah berlangsung, Rumusan dan rangkuman workshop sebagai berikut:
“Dari berbagai rangkaian kegiatan, kejadian dan evaluasi kurikulum, Rektor ITB mengharapkan MKOR menjadi mata kuliah yang menyenangkan. Di dalam perkuliahan, Dosen alangkah lebih baiknya menjadi seorang role model untuk mahasiswanya. Model pembelajaran langsung antara dosen dan mahasiswa pada akhirnya memiliki kecenderungan menurunkan kesadaran terhadap berolahraga. Baiknya Dosen memberikan penekanan bahwa manfaat besar olahragapun dapat mendukung mereka untuk menggapai prestasi akademik, karena kebugaran fisik akan menunjang efektivitas kinerja otak. Kurikulum yang disusun pada akhirnya harus berdasarkan outcome base education. Kurikulum dan pembelajaran yang ada di jenjang Pendidikan harus sejalan, kurikulum adalah cara mencapai tujuan, sedangkan maksud dari pembelajarana adalah gaya mengajar. Setelah adanya evaluasi kurikulum olahraga, ada penurunan angka surat izin sakit mahasiswa di LTPB. Peranan olahraga dalam kurikulum sekolah masuk dalam kualifikasi mata pelajaran wajib tipe B. Tetapi siswa mengalami kelelahan karena keterbatasan waktu selama proses pembelajaran yang ada di sekolah, yang membuat siswa sulit untuk meluangkan waktu untuk beraktivitas lain termasuk olahraga. Hal ini menjadi salah satu penyebab mahasiswa TPB ITB memiliki tingkat kebugaran yang tidak begitu baik.“
Setelah selesai penyampaian rangkuman workshop, workshop ditutup oleh Ketua Kelompok Keilmuan Olahraga ITB. Dilanjutkan dengan pemberian cendera mata kepada seluruh pemberi materi, yang diserahkan oleh Tommy Apriantono, M.Sc., Ph.D sebagai Ketua Kelompok Keilmuan Olahraga. Seluruh peserta yang hadir dipersilahkan untuk mengambik sertifikat dan foto yang telah disiapkan oleh panitia, kemudian dilanjutkan dengan menikmati santap siang bersama.
No Comments