Lokakarya Penanganan Hewan Percobaan
Pada tanggal 23 Mei 2017, Kelompok Keahlian Farmakologi-Farmasi Klinik Sekolah Farmasi ITB menyelenggarakan “Lokakarya Penanganan Hewan Percobaan” sebagai bagian dari rangkaian acara peringatan 70 tahun Sekolah Farmasi ITB. Lokakarya yang diikuti oleh 30 peserta ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan meneliti dengan menggunakan hewan percobaan sehingga peneliti lebih terampil dan menyadari etika terhadap hewan percobaan.
Lokakarya ini terbagi menjadi dua sesi, yaitu: sesi pertama (pemberian materi drh. Endang Soeryo MBA, drh. Rachmawati Noverina, Dr. Indra Wibowo, dan Dr. Maria Immaculata Iwo) dan sesi kedua (sesi praktek). Pada sesi pertama, peserta memperoleh informasi tentang pentingnya memperlakukan hewan percobaan secara beretika. Hewan percobaan sangat besar jasanya dalam perkembangan ilmu kesehatan manusia dan merupakan subjek utama dalam uji praklinis sehingga menjadi kunci penentu efek dan keamanan obat. Dengan demikian, peneliti hendaklah memperlakukan hewan percobaan dengan beretika yaitu dengan memenuhi prinsip 3R (Reduced, Replacement, Refinement) dan prinsip 5F (Freedom from hunger and thirst; Freedom from discomfort; Freedom from pain, injury, or disease; Freedom to express normal behaviour; Freedom from fear and distress).
Pada sesi kedua, peserta mempraktekkan beberapa teknik pemberian obat pada hewan percobaan diantaranya rute intravena, intragastrik, intraperitoneal, subkutan, intrakutan, dan intramuskular. Selain itu, juga dipraktekkan teknik pengambilan darah dari vena lateral (tikus), vena marginalis (kelinci), vena submandibularis dan mata (mencit).
Sebagai saran untuk kegiatan serupa di masa yang akan datang, sebaiknya kegiatan dilaksanakan dengan durasi yang lebih panjang sehingga peserta dapat berdiskusi lebih dalam terkait materi yang disampaikan, tutur Afrillia Nuryanti G., M.Si., Apt. selaku ketua panitia lokakarya.