Obituari: PROF. DR. SRIEWOELAN BINTI SALEH ENDROPUTRO

Obituari: PROF. DR. SRIEWOELAN BINTI SALEH ENDROPUTRO

Biodata :

PROF. DR. SRIEWOELAN BINTI SALEH ENDROPUTRO

Bu Srie merupakan  panggilan akrab dari semua anak didik beliau dan alumni Sekolah Farmasi ITB. Beliau dilahirkan di kota Mataram (Lombok) pada tanggal 7 Juli 1933 putri ke 2 dari bapak Rd. Pandji Saleh Endroputro. Beliau menikah pada tahun 1964 dengan Drs. Slamet Soebito Apoteker, rekannya dan juga dosen Fakultas Farmasi dari Universitas Padjadjaran.

Setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas di Palembang, beliau diterima di Jurusan Apoteker (Ap) Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu  Alam (FIPIA),  Universitas Indonesia di Bandung pada tahun 1955. Kemudian  almarhumah memperoleh Sarjana Farmasi (Doktorandus Pharmasi) pada tahun 1964 dan lulus pendidikan profesi Apoteker pada tahun 1965. Setelah itu Beliau diangkat jadi Asisten ahli di Bagian Farmasi, Departemen Kimia dan Biologi (DKB) ITB pada tahun 1965. Dan selanjutnya menjadi dosen tetap yang mengajarkan mata kuliah di seksi Kimia Farmasi seperti Kimia Analisis Kuantitatif, Analisis Kosmetika, Kimia Farmasi Kuantitatif dan Analisis Senyawa Obat.

Pada tahun 1976, beliau melanjutkan pendidikan Pascasarjananya di Faculte de Pharmacie,  Universite de Montpellier I di kota Montpellier Perancis. Beliau mendapat dua ijazah doktor yaitu Docteurr d’Universite pada tahu 1979 dan Docteur de 3eme Cycle dans les Sciens Pharmaceutiques di bawah bimbingan Prof. Suzanna Bruns pada tahun 1980. Beliau merupakan orang Indonesia pertama yang mendalami dan mengembangkan analisis obat dalam matriks biologi yang digunakan dalam kajian Farmakokinetika.

Sepulangnya dari Montpellier Perancis,  ibu Srie terus mengembangkan metode-metode analisis yang digunakan dalam analisis obat, makanan dan kosmetika. Berkat kepakaran dalam bidang Analisis Obat, beliau diangkat jadi Tenaga Akhli di Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Nasional (PPOMN)  DirJend POM RI untuk membantu dalam pengembangan metode analisis. Banyak sekali metode analisis yang beliau rancang dan kini menjadi Metode Analisis (in house developed) yang digunakan di kalangan PPOMN, Badan Pengawas Obat Makanan RI  sekarang. Berbagai publikasi yang dihasilkan dari riset dan pemikiran beliau tercatat baik dalam seminar maupun dalam jurnal ilmiah.

Beliau menguasai bahasa Inggris, Perancis dan Jerman sama baiknya dengan bahasa Indonesia yang dikuasainya. Berdasarkan kemahirannya tersebut, beliau banyak menerjemahkan buku teks mata kuliah dari Perancis, Jerman dan amerika Serikat yang dibiayai oleh Bank Dunia melalui DirJen DIKTI pada saat itu. Di samping itu beliau juga menjadi Editor dan Manggala dalam Penataran Penerjamahan Buku Teks mata kuliah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh di Dir Jen Dikti, Depdikbud RI

Pada masa mudanya beliau adalah seorang dosen wanita yang selalu berpenampilan menawan, modis, penuh gaya ala bintang film Hollywood. Di samping itu beliau pandai memasak,  masakan apapun baik lokal maupun internasional beliau kuasasi dan tidak lupa juga beliau pandai berolah vocal. Bahkan beliau sering melatih Paduan Suara Unit Dharma Wanita ITB dan Alumni Farmasi. Di bidang olah raga, beliau merupakan pemain tenis yang flamboyant, menawan dan selalu modis seperti Chris Evert dan Maria Sharapova.

Di kalangan mahasiswa, beliau terkenal sebagai  dosen yang tegas, disiplin dan keras  terutama dalam pemahaman serta penguasaan praktis berlaboratorium. Kalau menjawab ujian, mahasiswa harus menjawabnya dengan tulisan yang jelas terbaca secara berurutan. Memang sungguh kasihan bagi mahasiswa yang tulisannya jelek, dapat dipastikan mereka tidak akan lulus ujian. Para mahasiswi Farmasi ITB di hadapan beliau baik selagi kuliah maupun praktikum, mereka harus  selalu tampil  feminim. Mareka harus  pakai rok dan tidak boleh pakai celana panjang apalagi terbuat dari jeans dan sejenisnya. Bagi mereka yang tidak mematuhi aturan ini, dapat dipastikan tidak akan diperkenankan ikut kuliah ataupun praktikum. Namun demikian , para alumni lulusan Sekolah Farmasi ITB tetap hormat dan patuh pada aturan beliau, bahkan mereka selalu merindukan beliau. Karena kesalehan dan rasa sosial yang tinggi, ibu Srie dikenang sebagai dosen dermawan yang sering membantu terutama para mahasiswa perantau yang kos dan kehabisan uang. Pada saat lebaran tiba, bu Srie sering melakukan open house bagi para mahasiswa yang tidak sempat mudik atau pulang ke orang tuanya. Ibu Srie orang yang dermawan ini menjadi anggota Rotary Club Distrik Kota Bandung.

Pada tahun 1998, beliau memasuki masa pensiun sebagai dosen atau pegawai negeri golongan IV/D dengan pangkat Lektor Kepala atau Pembina Utama Madya, Setelah pensiun beliau mengabdikan diri di Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA) Jakarta. Berkat kecendekiaan dan kepeloporannya beliau  diangkat menjadi Guru Besar pada tahun 2004.  Atas dedikasi dan manajerial yang beliau kembangkan di ISTA akhirnya beliau diangkat menjadi Rektor ISTA dari 2006- 2010.

Pada hari ini, kami para mahasiswa, alumni dan para dosen muda yang pernah dibimbing  merasa kehilangan atas meninggalnya beliau pada hari senin, tanggal 8 Desember 2014 pk 19.30 kemarin. Jasa-jasamu dalam bidang pendidikan farmasi terutama analisis obat, makanan dan kosmetik yang begitu banyak, demikian juga dalam pembinaan karakter serta attitude akan selalu menyertai kepergianmu menghadap Illahi rabbi.

Kami terkenang dengan lagu Juwita Malam yang sering ibu Srie  nyanyikan:

Kereta kita segera tiba

Di Jatinegara kita kan berpisah

Berilah nama,  alamat serta

Esok lusa boleh kita jumpa pula.

Selamat Jalan BU SRIE. Semoga berbahagia di hadapan Allah SWT. Kami mendoakan agar Engkau mendapat  ampunan, keberkahan, rakhmat dari Allah SWT. Allohummagfirlaha warhamha wa afihi wa fuanha. Amin ya Allah Ya Robbal alamin. Wabillahi ttaufiq wal hidayah.

Disusun oleh : Prof. Dr. Slamet Ibrahim S.